Selasa, 18 Oktober 2011

PEMETAAN (MAPPING) SUMBERDAYA

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
“Konsep Pemetaan Sumberdaya”

Oleh :

KELOMPOK IV :
CYECILIA PICAL (2009 – 63 – 028)
MIFTAH MAKATITA
NELCY RATUWANIK


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2010


PEMETAAN  (MAPPING)  SUMBERDAYA

A.  Pengertian
Pemetaan sumberdaya  adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menggambarkan  kondisi wilayah baik RT, desa, dusun, atau  wilayah yang lebih luas, yang di dalamnya mengandung sejumlah sumberdaya baik yang ada di darat maupun yang ada di perairan.

B.  Tujuan
Pemetaan sumberdaya bertujuan untuk memberikan gambaran bagi siapa saja terlebih khusus kepada masyarakat tentang kondisi suatu wilayah.  Pemetaan ini mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengungkap kondisi wilayah baik letak sarana pendukung infrastruktur desa (Puskesmas, Tempat Ibadah, Pemukiman umum), maupun sejumlah sumberdaya baik yang ada di darat maupun di perairan.

C.  Cara Melakukan Pemetaan
Secara umum, pemetaan dapat dilakukan di atas tanah atau di atas kertas. Sering kali dipakai simbol-simbol dan peralatan yang sederhana seperti tongkat, batu-batuan dan biji- bijian. Keuntungan pemetaan dibuat di atas tanah adalah luasnya peta yang tidak terbatas dan banyak orang dapat berperan aktif dalam pelaksanaannya. Tetapi, kalau digambar di tanah, hasilnya harus digambar kembali atas kertas agar hasilnya tidak hilang.



D.  Alat dan Bahan       :  -     Alat Tulis
                                               -     Kamera

E.   Langkah-langkah melakukan Pemetaan:







1.      Tentukan wilayah atau tempat yang menjadi titik pengamatan yang akan digambar.
2.      Lakukan observasi pada wilayah yang telah ditentukan dengan memperhatikan secara detail batas wilayah, letak berbagai sarana masyarakat yang ada, letak sumberdaya baik di darat maupun di perairan.
3.      Lakukan wawancara dengan masyarakat sekitar agar dapat menambah informasi yang dibutuhkan.
4.      Setelah memperoleh data yang memadai, buatlah kesimpulan dari data yang diperoleh.
5.      Tentukan simbol-simbol yang akan digunakan dalam proses pemetaan.
6.      Setelah disepakati, peta kemudian digambarkan sesuai dengan data yang ada.
7.   Libatkan pula masyarakat dalam proses menggambar peta pemetaan lokasi tersebut sehingga  masyarakat dapat memberikan masukkan yang lebih rinci mengenai letak berbagai  sarana masyarakat maupun letak  setiap sumberdaya yang ada.
8.      Jangan lupa mendokumentasikan setiap proses yang dilakukan baik observasi, wawancara, maupun proses pemetaannya.


Sumber :
http://www.scribd.com/doc/6190692/Bahan-Belajar-PRA (Kamis, 16 Desember 2010 ; Pukul 21.29 WIT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar