Kamis, 06 September 2012

Karya Tulis Ilmiah: Produksi Sampah dan Upaya Pengelolaannya Guna Menyelamatkan Lingkungan Perairan Teluk Ambon


PRODUKSI SAMPAH DAN UPAYA PENGELOLAANNYA
GUNA MENYELAMATKAN LINGKUNGAN
PERAIRAN TELUK AMBON

 KARYA TULIS ILMIAH

OLEH
CYECILIA PICAL (NIM.2009-63-028)
STEPHANI AYHUWAN (NIM.2009-63-011)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012


I   PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
            Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Ambon tahun 2008-2028 dengan konsep Ambon Water Front City menjadikan Teluk Ambon sebagai sentral dalam pembangunan (Bappeda Kota Ambon, 2009). Berbagai aktivitas pembangunan dilakukan sejalan dengan implementasi RTRW yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang. BPS Kota Ambon (2011) menunjukkan bahwa dari tahun 2006 hingga tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kota Ambon terus meningkat hingga mencapai 6.65% dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) mencapai 78.56. Hal ini berarti Kota Ambon merupakan wilayah yang memiliki taraf hidup tinggi didukung oleh berbagai macam aktifitas pembangunan di dalamnya baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Secara visual, pembangunan di Kota Ambon beberapa tahun belakangan ini memang nampak sangat pesat. Adapun besar dampak positifnya yang dirasakan bagi kehidupan perekonomian Kota Ambon. Tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa lingkungan hidup juga mengalami pergeseran akibat pembangunan yang terus terjadi dan pengolahan sampah yang tidak tepat.
            Teluk Ambon yang menjadi icon pembangunan Pemerintah Kota Ambon dalam beberapa dekade terakhir ini sebenarnya berada dalam kondisi lingkungan yang krusial. Sulit ditemukan kondisi Teluk Ambon baik Teluk Ambon Dalam (TAD) maupun Teluk Ambon Luar (TAL) berada dalam kondisi ’tanpa sampah’. Hal ini disebabkan sulitnya mengimplementasikan keterpaduan antara pembangunan dan menjaga lingkungan hidup. Sejujurnya Teluk Ambon menjadi representatif  dari berbagai aktivitas masyarakat baik pada lahan atas (up land) hingga pesisir (coastal zone) Kota Ambon.
            Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 pasal 29 ayat 1e tentang Pengelolaan Sampah telah menegaskan bahwa setiap orang dilarang melakukan tindakan membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan. Namun pada realitasnya masyarakat Kota Ambon belum menyadari hal tersebut. Beberapa titik di pesisir wilayah Teluk Ambon telah mengalami pendangkalan akibat masukkan sedimen maupun sampah padat dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Ambon (Ambon Ekspress; Jumat, 29 Juni 2012 Hal.16; Hermanto, 1987). Hal ini akan menjadi ancaman terbesar bagi mata rantai ekologis di Teluk Ambon. Pembangunan yang meningkat tanpa adanya integrasi dengan sistem pengelolaan sampah yang baik akan berdampak buruk terutama bagi wilayah laut yang menjadi muara dari seluruh aktivitas masyarakat

 1.2      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1.  Mengidentifikasi jenis-jenis sampah yang masuk ke Teluk Ambon
2.  Memproyeksikan debit sampah yang masuk ke Teluk Ambon
3.  Menganalisis dampak masukkan sampah ke Teluk Ambon
4.  Merumuskan upaya pengelolaan sampah yang masuk ke Teluk Ambon

1.3       Metode Penelitian     
            Dalam penelitian ini data yang digunakan bersumber dari data primer yaitu dengan observasi langsung di lapangan dan dari data sekunder yaitu dari telusuran pustaka maupun data dari instansi atau lembaga terkait. Sedangkan untuk mengkaji presepsi masyarakat tentang masalah pengelolaan sampah rumah tangga digunakan metode wawancara dan kuesioner.
Untuk mengevaluasi dan memproyeksikan timbulan sampah digunakan metode analisis kuantitatif dengan rumus yang bersumber dari SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.