Jumat, 14 Oktober 2011

Mengapa hewan yang hidup di mintakat abisal memiliki cangkang yang tipis dan mudah larut ?

oleh :
CYECILIA PICAL (2009 - 63 - 028)

Mengapa hewan yang hidup di mintakat abisal memiliki cangkang yang tipis dan mudah larut ?
        Jawab :
                Di mintakat abyssal yang terletak antara 2000 m – 6000 m ke dasar laut, penetrasi  cahaya matahari sudah tidak lagi menembusi lapisan ini. Jika tidak ada cahaya yang masuk maka proses fotosintesis tidak akan berlangsung. Hal ini mengakibatkan adanya penumpukan CO2 yang berasal dari difusi udara. Selain itu, CO2 dalam kolom air juga bisa berasal dari hasil metabolisme organisme. Karbon anorganik di perairan ada dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan ion bikarbonat (HCO3).  Terlarutnya CO2 dalam jumlah yang banyak juga akan menyebabkan naiknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di lautan, sehingga akan mengurangi pH lautan yang bersifat alkali (basah) menjadi semakin asam (semakin rendah nilai pH, semakin asam sebuah larutan). Hal ini tentunya menimbulkan konsekuensi negatif terhadap organisme bercangkang yang memanfaatkan kalsit dan aragonit dari kalsium karbonat untuk membentuk cangkang. Kalsit dan aragonit stabil di permukaan air karena ion karbonat berada pada kondisi sangat jenuh. Dengan turunnya pH air laut, konsentrasi ion karbonat ini juga akan turun, dan pada saat karbonat berada pada kondisi tak jenuh, struktur yang dibentuk dari kalsium karbonat menjadi rapuh dan akan mudah terpecah/terputus. Jadi Kandungan karbondioksida yang tinggi di perairan dapat berpengaruh pada mudah larutnya zat kapur (CaCO3) di dalam air. Hal inilah yang mengakibatkan hampir sebagian besar hewan bercangkang pada mintakat abyssal memiliki struktur cangkang dan kerangka  yang lemah, yakni tipis dan mudah larut.

sumber : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar