Jumat, 08 Juli 2011

Conidae, Conus sp (avertebrata air)

Tugas Kelompok Avertebrata Air

“Famili Conidae  genus Conus

 

Disusun oleh :

Kelompok II

Cyecilia Pical (2009 – 63 – 028)

Mersy L. Selanno (2009 – 63 – 010)

Albertho Bakarbessy (2009 – 63 – 040)

Jantho G. A. Siahaya (2009 – 63 – 016)

Yofreds Tanamal (2009 – 63 – 054)

John Marco Tamaela (2009 – 63 – 045)

Juita Enus (2009 – 63 – 041)

Program Studi : MSP

 

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2010

KATA PENGANTAR

                   Puji dan syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah mengenai “Famili Conidae terutama pada genus Conus”. Adapun dalam makalah ini dijelaskan secara lengkap beberapa aspek dari Genus Conus  yakni menyangkut Klasifikasi, Anatomi, Sistem Peredaran Darah, Sistem Saraf, dan juga Sistem Reproduksinya.

                        Penulisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini. Semoga Tuhan Memberkati.

Penulis menyadari bahwa makalah ini juga tentunya memiliki kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang  membangun dari setiap pembaca agar dapat melengkapi penulisan ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

 

                                                                                 Ambon, 9 Oktober 2010

 

                                                                                               Penulis

 

DAFTAR  ISI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Penulisan


                  Secara Keseluruhan, anggota fillum mollusca memiliki lebih dari 150.000 spesies yang telah diketahui. Sebagian besar mollusca adalah hewan laut. Mollusca adalah hewan berbadan lunak (Latin molluscus, “lunak”), tetapi sebagian besar terlindungi oleh suatu cangkang keras yang mengandung kalsium karbonat.
                  Kelas fillum Mollusca yang terbesar, Gastropoda, memiliki lebih dari 40.000 spesies yang hidup.  Sebagian besar gastropoda terlindung dalam cangkang tunggal berbentuk spiral tempat hewan itu dapat masuk menarik diri ketika ada ancaman. Cangkang tersebut ada yang berbentuk kerucut, namun ada juga yang pipih. Banyak gastropoda memiliki kepala dan mata yang jelas pada ujung tentakel. Gastropoda merangkap setapak demi setapak dengan perlahan dengan gerakan seperti riak dari kaki yang memanjang. Sebagian besar gastropoda menggunakan radulanya untuk merumput pada alga atau tumbuhan. Namun demikian beberapa kelompok adalah pemangsa, dan radula dimodifikasi untuk member lubang pada cangkang mollusca lain atau untuk merobek jaringan hewan yang kuat dan keras. Pada suatu kelompok, keong kerucut, geligi radula membentuk anak panah beracun yang terpisah, yang dapat menembus mangsa, termasuk ikan.
Cone shells  yang artinya keong kerucut  atau lebih dikenal dengan sebutan kerang konus  merupakan anggota dari Kelas Gastropoda famili Conidae genus Conus. Organisme ini ditemukan di lingkungan karang di seluruh dunia. Conus hidup dengan cara memangsa organisme laut lainnya. Anggota kerang-kerangan ini berbeda dengan  kerang biasa pada umumnya. Walaupun memiliki struktur tubuh yang menarik dan kecil, organisme ini mengandung bisa beracun untuk memangsa mangsanya. Bahkan setelah melalui penelitian lanjut, ditemukan temuan baru bahwa racun dalam venoms shell kerucut memiliki sifat farmakologis yang mampu mereka alat untuk penelitian medis.
Agar dapat mengetahuii secara jelas mengenai Famili Conidae genus Conus, dalam makalah ini akan dijelaskan secara terperinci karakteristik dari organisme ini.


B. Tujuan Penulisan
                        Adapun tujuan dari penulisan makalah mngenai Famili Conidae genus Conus adalah :
1.    Agar dapat mengetahui secara jelas mengenai beberapa aspek dari Famili Conidae genus Conus yakni mengenai Klasifikasi, Anatomi, Sistem Peredaran Darah, Sistem Saraf, dan Sistem Reproduksi.
2.    Untuk memenuhi salah satu nilai tugas kelompok Mata Kuliah Avertebrata Air Semester III tahun 2010.
C. Metode Penulisan
                        Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan.





DAFTAR   ISI

 

COVER…………………………………………..……………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

A.  LATAR BELAKANG PENULISAN……………………………………………………..1

B.  TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………….……3

C.  METODE PENULISAN…………………………………………………………………3

BAB II. PEMBAHASAN……………………………………………………………………..4

A.  FAMILI CONIDAE……………………………………………………………………….4

B.  KLASIFIKASI ILMIAH CONUS………………………………………………………...6

C.  CIRI UMUM CONUS……………………………………………………………………7

D.  MORFOLOGI CONUS………………………………………………………………….8

E.  ANATOMI CONUS…………………………………………………………………….10

F.   SISTEM PEREDARAN DARAH CONUS…………………………………………...14

G.  SISTEM SARAF CONUS……………………………………………………………..16

H.  SISTEM REPRODUKSI CONUS…………………………………………………….17

BAB III. PENUTUP………………………………………………………………………...18

A.  KESIMPULAN………………………………………………………………………….18

B.  SARAN………………………………………………………………………………….21

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….v

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Family Conidae (Cangkang Kerucut)

                  Conidae biasanya dikenal dengan istilah cone shell yang artinya siput berbentuk kerucut. Family Conidae yang diperkirakan sekitar 500-600 spesies memiliki bentuk khas yang sama. Antara lain memiliki permukaan penanpang atas yang datar, kerangka kerangnya berbentuk kerucut, dan memiliki celah bibir yang panjang pada mulutnya yang terbentang dari atas ke bawah. Beberapa spesies memiliki puncak cangkang di bagian apex yang mirip menara. Memiliki cangkang yang halus dan juga terdapat yang berbentuk spiral, serta dihiasi dengan pola gambar dan warna yang sangat bervariasi.
                  Pada family Conidae, Semua spesiesnya adalah karnivora yakni dengan  memakan moluska lainnya, cacing dan ikan kecil, yang mereka mangsa dengan cara memproyeksikan harpun berbisa yang terhubung ke otot kelenjar racun. Siput dalam keluarga ini adalah pemangsa binatang. Mereka berburu dan melumpuhkan mangsa dengan menggunakan dimodifikasi radular gigi bersama dengan kelenjar racun yang mengandung neurotoksin , giginya diluncurkan keluar dari mulut siput dalam harpun.
                  Organismenya mampu menahan sengatan kilat yang mematikan. Hal ini berguna dalam  mengubah susunan kompleks racun yang dikandung, sehingga tidak berbaya bagi organisme lainnya. (Jakubowski et al 2005.,)
                  Adapun klasifikasi ilmiah dari Family Conidae adalah sebagai berikut :

Kingdom    :
Filum          :
Kelas         :
Ordo           :
Neogastropoda
Family        :
Conidae
Fleming , 1822

Mayor Genera
·               Genus: Conus
·               Genus: Asprella
·               Genus: Chelyconus
·               Genus: Floraconus
·               Genus: Leptoconus
Salah satu genus dari family Conidae yang akan dibahas dalam makalah ini adalah genus Conus.


B. Klasifikasi Conus
Kingdom:
Filum:
Kelas:
Ordo
Superfamily:
Family:
Subfamily:
Genus:
Conus
Linnaeus , 1758
                   Diperkirakan genus Conus memiliki lebih dari 600 spesies yang menyebar secara luas di dunia.
                        Beberapa contoh spesies dari genus Conus adalah sebagai berikut:
1.     Conus abreviatus
2.     Conus catus
3.     Conus caldaeus
4.     Conus ebracus
5.     Conus flavidus
6.     Conus lividus
7.     Conus pennaceus
8.     Conus ratus
9.     Conus retifer


 

1.     Conus bullatus
2.     Conus bmarmoreus
3.     Conus imperialis
               

                                                Conus pertusus


C. Ciri Umum Conus
                  Conus merupakan organisme yang hidup di daerah pasang surut beriklim tropis, pada batu karang yang bertemperatur panas, laut lepas pantai, laut dangkal dan laut yang berlumpur. Conus merupakan biota yang aktif pada malam hari sedangkan pada siang hari biota ini biasanya bersembunyi di bawah batuan maupun koral atau membenamkan dirinya ke dalam pasir. Mangsa alami conus terdiri dari ikan-ikan berukuran kecil, gastropoda, pelecypoda, octopus dan polychaeta. Yang menjadi ciri khasnya adalah sebagian besar Conus mengandung racun yang berbahaya bagi manusia.
                              Conus dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan pada jenis mangsanya meliputi:
1.    Piscivorous, yaitu mangsanya berupa ikan. Jumlahnya kira-kira lebih dari 70 spesies. Jenis conus yang bersifat piscivorous biasanya terdapat di kawasan Indo-Pasifik, misalnya C. geographus, C. aulicus, C. magnus, C. striatus, dan C. tulipa. Jenis-jenis tersebut pada umumnya memiliki racun yang berbahaya terhadap manusia, dibanding conus yang bersifat vermivorous
2.    Molluscivorous, mangsanya berupa moluska lainnya.



3.    Vermivorous, mangsanya berupa cacing. Conus yang bersifat vermivorous seperti C. clerii, C. jaspidus, dan C. regius.
                  Conus memiliki Isebuah insang dan tersusun dalam satu baris filamen, jantung beruang satu, nefridium berjumlah satu buah, mulut dilengkapi dengan radula yang berjumlah tiga buah atau kurang dalam satu baris.
D.  Morfologi Conus

Bentuk luar (morfologi) dari keong genus conus dapat dikenal dari bentuk cangkangnya. Dalam keadaan hidup cangkang keong ini ditutupi oleh semacam lapisan tipis seperti membran dan disebut mantel (periostracum). Mantel tersebut pada umumnya berwarna kuning, tipis dan tembus pandang (transparan) dan ada juga yang berwarna agak kemerahan. Dalam keadaan terbalut oleh mantel pola warna cangkang masi terlihat dengan jelas.
Bentuk umum conus menyerupai kerucut. Bagian yang menyempit adalah bagian depan (anterior), sedangkan bagian yang melebar merupakan pangkal cangkang yang merupakan bagian belakang (posterior). Celah bibir (aperture) merupakan jalan keluar masuknya tubuh organisme pada saat mereka bergerak maupun menghindarkan diri dari bahaya.











                                   



                                                     Gambar morfologi Conus


Pola warna dan bentuk cangkang ini sangat bervariasi, sehingga dapat dijumpai bermacam-macam bentuk cangkang dengan pola warna yang berbeda. Secara umum bentuk cangkang keong famili Conidae dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe, yaitu : tumpul (conical), datar (obconical), meruncing (biconical), dan lancip (turbinate)






                                                                     Bentuk cangkang
                                                   A = meruncing                  C = Tumpul
                                                   B = Lancip                       D = Datar

E. Anatomi Conus

                   Struktur organ dalam (anatomi) Conus secara umum mirip dengan jenis keong lainnya. Pada bagian kepala terdapat organ yang disebut moncong (probosis). Organ ini sebenarnya semacam rahang, dimana di dalamnya terdapat gigi-giginya (radula). Gigi-gigi ini terletak berderet menyerupai parutan sehingga ada yang menyebutnya dengan gigi parut. Pada beberapa jenis keong pada genus Conus, gigi-gigi ini mempunyai ukuran yang bervariasi yaitu berkisar antara 1 mm – 10 mm. Di bawah ini terdapat gambar beberapa bentuk gigi (radula) dari genus Conus.




                                                           Conus lucidus





                                                           Conus gladiator





                                                          Conus ximenes







 








        Bagian-Bagian Radula
                                                                  Bs  =    Upper arm
                                                                  Bi   =    Lower arm
                                                                  d    =    Bundles of teeth
                                                                  C    =    Venom duct
                                                                  P    =    Pharynx
                                                                  T    =    Proboscis

                        Gigi-gigi tersebut dibuat dan disimpan dalam kantung gigi dan setiap kantung biasanya terdapat dua baris yang setiap barisnya mengandung 14 buah gigi. Di dalam probosis biasanya sudah ada kira-kira 22 buah gigi yang setiap saat siap dipergunakan. Jadi tiap-tiap individu rata-rata memiliki 50 buah gigi. Gigi-gigi ini akan selalu diproduksi selama keong-keong tersebut masih hidup.
 







                                               Gambar gigi radula pada Conus
                        Bisa atau racun dibuat dan disimpan di dalam kantung bisa. Dari sini bisa tersebut dialirkan melalui saluran kecil panjang dan berkelok-kelok menuju ke bagian kepala, yaitu dekat dengan kerongkongan (pharynk) dan berhubungan dengan moncong (proboscis). Apabila keong-keong ini akan menangkap atau membunuh korbannya maka gigi-gigi tersebut akan digerakkan keluar dari kantong gigi menuju ke bagian kepala dan akhirnya bersatu dengan saluran kelenjar bisa. Di sini  gigi-gigi tersebut secara otomatis terendam oleh bisa dan siap untuk dipergunakan. Secara skematis struktur organ dalam Conus dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
                                                                                                      Keterangan gambar :
                                                                                                      k       = Kaki
                                                                                                      O      = Operculum
                                                                                                      P      = Penis       
                                                                                                      R      = Radula (C)
                                                                                                      RM   = Rostrum
                                                                                                      Ph    = Pharynk
                                                                                                      PR   = Probosis
                                                                                                      ST    = Stomach (perut)
                                                                                                      SB    = Saluran bisa
                                                                                                      KB    = Kantung bisa
                                                                                                      KR   = Kantung radula(B)
                                                                                                      S      = Siphon

                       
                             Gambar Anatomi Conus

                        Operculum pada Conus terdapat pada bagian posterior tubuh. Yakni tepatnya berada pada telapak kaki. Operculum biasanya digunakan oleh organisme sebagai alat gerak yang mampu melakukan pergerakan secara cepat pada substrat tertentu jika organisme sedang berada pada situasi yang tidak menguntungkan. Selain itu operculum juga digunakan untuk menggali tanah atau substrat untuk meliang dan juga dapat digunakan untuk menarik partikel makanan yang lebih besar.
                                                                                               
                                                                                                S    =    Syphon
                                                                                                TR  =    Proboscis
                                                                                                GT  =    Proboscis sheath
                                                                                                t     =    Tentacles
                                                                                                O    =    Operculum



F.  Sistem Peredaran Darah Conus

                  Peredaran darah Conus merupakan peredaran darah terbuka. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Darah dikumpulkan di aurikel kemudian dipompa oleh ventrikel jantung pada tekanan tinggi ke sebuah aorta. Aorta terbagi menjadi sebuah aorta anterior yang akan mengedarkan darah ke kaki dan kepala dan aorta posterior yang mengedarkan darah visera.
                  Setelah itu darah akan kembali melalui pembuluh darah yang terorganisir dengan baik di insang. Selanjutnya  darah akan memasuki auricle jantung. bertekanan tinggi dari daun telinga sebuah kekuatan ultrafiltrate dan bahan larut ke dalam kantung perikardial (PC - lihat panah ke bawah kecil). Dari kantung perikardial, saluran pendek ultrafiltrate mengarah ke ginjal, dimana zat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh telah diserap, sedangkan sisanya yang tidak bermanfaat lagi akan keluar dalam bentuk urin urin melalui saluran kencing yakni rongga mantel.
 










                                                  Siklus Peredaran Darah

                  Dalam kelas gastropoda pada umumnya  darah berisi pigmen mengikat oksigen-samar biru, hemocyanin. Ini berfungsi seperti hemoglobin merah mamalia yang memfasilitasi transportasi oksigen pada setiap sel tubuh.


G.  Sistem Saraf Conus

Secara umum harus diketahui bahwa keseluruhan sistem saraf pada gastropoda pada dasarnya sama. Berbeda dengan organisme lainnya , organ saraf pada Conus  memiliki karakteristik bilateral simetri dengan system saraf yang terpusat yang juga merupakan sifat umum dari organisme leluhur moluska atau primitive moluska. Neogastropods memiliki sistem saraf terkonsentrasi dan biasanya setiap siput dilengkapi  dengan kanal siphonal.
                  Sistem saraf Conus dilengkapi oleh pasangan ganglion otak yakni, pasangan ganglia pleura, innervating lapisan rongga mantel; dipasangkan pedal ganglia, innervating kaki, dan variabel lebih set ganglion visceral. Semua memiliki satu atau lebih "komisura;" yaitu batang saraf, yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri dari setiap organisme Conus.
organ  sensorik secara umum meliputi :
1)   statocyst  yang berwarna merah berfungsi untuk dapat menentukan atau merasakan posisi dimana organisme berada.
2)   Mata yang berwarna kuning berfungsi dalam proses fotosintesis.
3)   taktil atau sentuhan reseptor yang terletak di berbagai ujung saraf, dan
4)   sebuah chemosensitive atau biasanya disebut organ perasa (osphradium) yang berwarna biru. Osphradium akan dihubungkan melalui batang saraf pendek yang diperpanjang ke bawah ganglion visceral.










                            Sistem Saraf                                  Gambar Conus pennaceus bersama
                                                                                                     ovum pada kapsul

H. Sistem Reproduksi Conus

                        Hingga sekarang ini penelitian secara jelas mengenai reproduksi dari conus belum banyak dilakukan. Karena merupakan anggota dari kelas gastropoda, Conus memiliki kelamin terpisah atau dioecious.
                        Fertilisasi dapat berlangsung secara eksternal dimana conus betina akan mengeluarkan telur (ovum) dan akan menempel pada substrat. Ovumnya terdapat dalam sebuah kapsul dimana pada setiap kapsul berisi sejumlah ovum yang bervariasi yang telah siap dibuahi oleh sperma.

                                  

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

                        Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
          Klasifikasi Conus
Kingdom:
Filum:
Kelas:
Ordo
Superfamily:
Family:
Subfamily:
Genus:
Conus
Linnaeus , 1758
            Diperkirakan genus Conus memiliki lebih dari 600 spesies yang menyebar secara luas di dunia.
          Conus merupakan biota yang aktif pada malam hari sedangkan pada siang hari biota ini biasanya bersembunyi di bawah batuan maupun koral atau membenamkan dirinya ke dalam pasir.Yang menjadi ciri khasnya adalah sebagian besar Conus mengandung racun untuk memangsa makanannya.

          Bentuk umum conus menyerupai kerucut. Bagian yang menyempit adalah bagian depan (anterior), sedangkan bagian yang melebar merupakan pangkal cangkang yang merupakan bagian belakang (posterior). Celah bibir (aperture) merupakan jalan keluar masuknya tubuh organisme pada saat mereka bergerak maupun menghindarkan diri dari bahaya.
     
          Secara umum berdasarkan morfologinya, bentuk cangkang keong famili Conidae dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe, yaitu : tumpul (conical), datar (obconical), meruncing (biconical), dan lancip (turbinate)
          Secara umum, anatomi Conus dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :                                                                    
                                                                                          Keterangan gambar :
                                                                                     k       =    Kaki
                                                                                     O      =    Operculum
                                                                                     P      =    Penis
                                                                                     R      =    Radula (C)
                                                                                     RM    =    Rostrum
                                                                                     Ph     =    Pharynk
                                                                                     PR    =    Probosis
                                                                                     ST    =    Stomach (perut)
                                                                                     SB    =    Saluran bisa
                                                                                     KB    =    Kantung bisa
                                                                                     KR    =    Kantung radula(B)
                                                                                     S      =    Siphon
    Peredaran darah Conus merupakan peredaran darah terbuka.Darah dikumpulkan di aurikel kemudian dipompa oleh ventrikel jantung pada tekanan tinggi ke sebuah aorta. Aorta terbagi menjadi sebuah aorta anterior yang akan mengedarkan darah ke kaki dan kepala dan aorta posterior yang mengedarkan darah visera. Setelah itu darah akan kembali melalui pembuluh darah yang terorganisir dengan baik di insang. Selanjutnya  darah akan memasuki auricle jantung. bertekanan tinggi dari daun telinga sebuah kekuatan ultrafiltrate dan bahan larut ke dalam kantung perikardial (PC - lihat panah ke bawah kecil). Dari kantung perikardial, saluran pendek ultrafiltrate mengarah ke ginjal, dimana zat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh telah diserap, sedangkan sisanya yang tidak bermanfaat lagi akan keluar dalam bentuk urin urin melalui saluran kencing yakni rongga mantel.
    Conus memiliki sistem saraf terkonsentrasi dan biasanya setiap siput dilengkapi  dengan kanal siphonal. Sistem saraf Conus dilengkapi oleh pasangan ganglion otak yakni, pasangan ganglia pleura, innervating lapisan rongga mantel; dipasangkan pedal ganglia, innervating kaki, dan variabel lebih set ganglion visceral. Semua memiliki satu atau lebih "komisura;" yaitu batang saraf, yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri dari setiap organisme Conus.
          Conus memiliki kelamin terpisah atau dioecious. Fertilisasi dapat berlangsung secara eksternal dimana conus betina akan mengeluarkan telur (ovum) dan akan menempel pada substrat. Ovumnya terdapat dalam sebuah kapsul dimana pada setiap kapsul berisi sejumlah ovum yang bervariasi yang telah siap dibuahi oleh sperma.

B. Saran

            Berdasarkan makalah ini, penulis ingin menyarankan agar :
1.    Sebagai Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, kita harus melakukan penelitian lanjutan terhadap spesies-spesies yang dianggap memiliki keistimewaan tersendiri sehingga dengan begitu, referensi data yang diperoleh mengenai spesies-spesies tersebut akan semakin banyak.
2.    Selaku generasi muda Bangsa, kita harus tetap menjaga kelestarian setiap makhluk hidup yang ada di dalamnya guna pengembangan ilmu pengetahuan ke depan.







DAFTAR  PUSTAKA

http://books.google.co.id/books?id=FlGw93oZocoC&pg=PA10&dq=nervous+system+of+neogastropoda&hl=id&ei=XfuyTMX0D4qGvgPG89XtBg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CD4Q6AEwBQ#v=onepage&q=nervous%20system%20of%20neogastropoda&f=false
http://www.weichtiere.at/english/gastropoda/sea/conotoxin.html
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell.2004.BIOLOGI Edisi Kelima-Jilid 2.Jakarta:Erlangga.


8 komentar:

  1. sundul77.com Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya
    sundul77.com Adalah Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88 sundul77 Merupakan Salah Satu Bandar Bola, Bandar Casino, Poker Online Terpercaya IDNSPORT. Kelebihan Bandar Bola Terbesar www.sundul77.com Desain Website Menarik, Live Casino Online 24 Jam Non-Stop Bersama Dealer Eropa & Dealer Asia..
    Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88
    Bolagaming mempunyai tim berpengalaman dalam melayani setiap member yang bergabung di situs judi taruhan bola terbaik ini. Kami menyediakan customer service online 24 jam yang akan menemani anda dan membantu memberikan arahan kepada anda agar mudah saat melakukan pendaftaran. Anda bisa memilih jenis permainan judi taruhan online apa saja sesuai keinginan anda.
    Ayo Bergabung Bersama Situs Judi Taruan Bola Terlengkap Bolagaming
    situs agen bola terbaik,judi casino online,poker uang asli,poker uang asli,agen ibcbet

    BalasHapus
  2. Great blog, keeping me from scr888 apk download ios working. All the Best  

    BalasHapus
  3. I really like the fresh perpective you did on the issue. I will be back soon tm.scr888 login to check up on new posts! Thank you!

    BalasHapus
  4. I wanted to thank you for this tm.918kiss apk great blog! I really enjoying every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you post.

    BalasHapus
  5. Scr888 is your one-stop portal for online gambling in Asia.

    Betting is great fun and we’ve developed in-depth guides and resources Scr888 for online gamblers from Asia.

    We provide access to top-rated casinos https://918kissapk.webnode.com/ and sports bookies. You’ll also find the best online slots, poker rooms and esports betting sites. https://918kissapk.webnode.com/l/this-is-a-blog-post-with-images/

    BalasHapus
  6. This article register 918kiss malaysia has great 918kiss online malaysia reference value, thank you malaysia online games very much for sharing, I would 918kiss malaysia pc like to reproduced your article, so that register 918kiss malaysia more people would see it.

    BalasHapus
  7. This article has great reference value, thank you very much for sharing, I would like to reproduced your article, so that pussy888 kiosk more people would see it.

    BalasHapus