Cyecilia Pical (2009 – 63 – 028)
MSP-UNPATTI,AMBON
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikhtiologi merupakan cabang dari ilmu biologi yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ikan beserta segala aspek kehidupannya. Dari waktu ke waktu penelitian mengenai ikan terus mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan adanya rasa keingintahuan manusia terhadap ikan yang semakin hari semakin meningkat. Salah satu jenis ikan yang begitu mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ikan layang yang biasanya dikenal dengan nama lokalnya ikan momar.
B. Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan dan manfaat dari praktikum ini antara lain sebagai berikut :
1. Agar praktikan mampu mengetahui cara mengidentifikasi ikan mulai dari perhitunagn meristik, pengukuran morfometrik, sampai kepada penggunaan kunci identifikasi berdasarkan deskripsi dari spesies ikan tertentu.
II. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat : - Kardus berukuran A4
- Penggaris
- Pensil
- Jarum Pentul
- Tissue
Bahan : - 1 ekor Ikan
B. Metode Pengambilan Data
Praktikum ini dilakukan dengan cara observasi spesimen.
· Waktu Praktikum
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 November 2010
Pukul : 09.00 – 10.30 WIB
· Lokasi Praktikum
Praktikum dilakukan di lokasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
· Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Ambil potongan kardus berukuran A4 sebagai wadah preparet,
3. Letakkan 1 ekor ikan pada potongan kardus tersebut,
4. Lakukan perhitungan meristik secara teliti pada beberapa bagian tubuh ikan sesuai dengan lembaran kerja praktikum yakni mulai dari D (Dorsal Fin) hingga GR (Gill Rackers).
5. Catat hasilnya sesuai dengan rumus pada lembaran kerja praktikum,
6. Setelah itu lakukan pengukuran morfometrik menggunakan penggaris dan catat hasilnya pada lembaran kerja praktukum yang tersedia.
7. Perhatikan pula sifat – sifat lain dari spesies yang diidentifikasi dan catat hasilnya sesuai pada lembaran kerja praktikum.
8. Setelah mendapatkan deskripsi dari spesies yang diidentifikasi baik melalui perhitungan meristik maupun pengukuran morfometrik, gunakanlah kunci identifikasi untuk mengetahui nama genus ataupun spesies yang telah diidentifikasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Parameter Meristik dan Morfometrik
● Perhitungan Meristik
Melalui perhitungan meristik yang dilakukan pada ikan yang diidentifikasi diperoleh hasil :
- Sirip pungungnya terbagi atas 3 bagian. Sirip punggung pertama terdiri dari 7 jari-jari keras. Sirip punggung kedua terdiri dari 4 jari-jari keras dan 26 jari-jari lunak. Sedangkan pada sirip punggung ketiga terdapat 1 finlet atau sering disebut sirip tambahan.
- Pada sirip analnya terdapat 2 jari-jari keras dan 27 jari-jari lunak 2 jari-jari keras ini terpisah dari sirip lunak lainnya.
- Pada sirip dada terdapat 21 jari-jari lemah.
- Pada sirip perut terdapat 1 jari-jari keras dan 5 jari-jari lemah.
Melalui data di atas, perumusan sirip dari spesimen ikan tersebut adalah sebagai berikut :
- D1.VII
- D2.IV.26
- D3.1
- A.II.27
- P.21
- V.I.5
● Pengukuran Morfometrik
Berdasarkan hasil pengukuran morfometrik yang dilakukan pada spesimen, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
- Panjang Total (TL) = 27,5 cm
- Panjang Standar (SL) = 23,3 cm
- Diameter mata (ED) = 1,8 cm
- Panjang Garpu (FL) = 25,2 cm
- Panjang Kepala (HL) = 6 cm
- Panjang Hidung (SnL) = 2,1 cm
Tabel 1. Rasio Hasil Pengukuran Morfometrik
Parameter | SL | FL | TL |
HL (Terhadap) | 23.3 / 6 = 3.88 | 25.5 / 6 = 4.25 | 27.5 / 6 = 4.58 |
BD (Terhadap) | 23.3 / 5.2 = 4.48 | 25.5 / 5.2 = 4.90 | 27.5 / 5.2 = 5.29 |
Parameter | HL |
ED (Terhadap) | 6 / 1.8 = 3.33 |
SnL (Terhadap) | 6 / 2.1 = 2.86 |
B. Deskripsi Spesimen
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap spesimen yang diamati diperoleh deskripsi sebagai berikut :
- Memiliki 2 bukaan insang. Masing-masing 1 bukaan insang pada tiap sisi ikan,
- Bukaan insangnya berada di depan sirip pectoral/dada,
- Spesimen ikan yang diamati berbentuk simetris. Lebih tepatnya memiliki bentuk tubuh yang dikenal dengan istilah compressed yakni bentuk tubuh ikan dimana lebar tubuh lebih kecil dari tingginya,
- Memiliki 3 sirip punggung yang terdiri dari 1 finlet ketiganya dihubungkan oleh selaput yang tipis,
- Memiliki sirip dada, sirip perut dan sirip dubur,
- Pada Sirip perut biasanya terdapat 1 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak,
- Sedangkan pada sirip anal atau sirip dubur terdapat 2 jari-jari keras yang terpisah dari jari-jari lainnya.
- Posisi mulutnya tergolong dalam tipe mulut terminal yakni mulut ikan yang terletak diujung hidung,
- Memiliki bentuk gigi palatine karena saat disentuh dengan jarum akan terdengar bunyi krik..krikk
- Posisi sirip perut terhadap sirip dada tergolong dalam tipe abdominal dimana letak VF dibelakang PF.
- Memiliki bentuk sisik Cycloid yang berbentuk lingkaran
- Jenis spesimen ini memiliki bentuk ekor berbentuk forked atau yang dikenal dengan istilah bifurcate yang tampak bercabang.
- Setelah diamati, tubuh ikan berwarna putih keperakkan pada bagian perut. Sedangkan pada sisi di atas perutnya berwarna biru kehijauan yang tampak begitu terang,
- Memiliki 36 scute yang terletak di belakang lateral line serta jarak ke anusnya adalah 13,2 cm
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan data perhitungan meristik, pengukuran morfometrik serta pengamatan terhadap tubuh spesimen diperoleh deskripsi dari spesimen tersebut. Deskripsi ini kemudian dicocokkan dengan kunci identifikasi yang menjelaskan bahwa spesimen yang diamati merupakan ikan yang berasal dari famili Carangidae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar